Menurut dr. Ayu Anita, Sp.OG, Mastitis atau Payudara Bengkak kadang dialami oleh ibu menyusui. Disertai rasa demam dan nyeri yang sakit pada payudara, terutama ketika menyusui. Radang ini terjadi karena si ibu tidak menyusui atau puting payudaranya lecet karena menyusui. Kondisi ini bisa terjadi pada satu atau kedua payudara sekaligus.
Rasa sakit timbul karena pada payudara terjadi suatu proses infeksi yang menimbulkan reaksi sistemik, seperti demam, nyeri, payudara berwarna kemerahan dan bila diraba agak keras, serta suhunya terasa hangat ketimbang payudara yang tidak terserang infeksi.
Yang perlu diketahui, rasa sakit pada payudara di masa menyusui sebenarnya biasa terjadi. Namun sakit yang wajar disebabkan adanya stagnasi/pengeluaran air susu yang tak lancar. “Jadi ini bukan mastitis melainkan bengkak payudara biasa,” ujar ginekolog yang akrab disapa Anita.
PENANGANAN PAYUDARA BENGKAK
Payudara yang sakit karena ASI tak lancar mengalir biasanya bisa cepat membaik dalam beberapa hari. Penanganan dapat dilakukannya tanpa obat-obatan sama sekali, yakni:
* Pijat daerah payudara yang sakit sehari dua kali ke arah puting susu (akan lebih baik bila ibu mempelajari tentang pijat payudara). Gunakan baby oil untuk dapat melemaskan dan membuat daerah sekitar payudara tidak kaku. Pemijatan juga dapat membantu memperlancar pengeluaran ASI.
* Susui bayi atau perah ASI sesering mungkin. ASI yang tidak dikeluarkan akan menambah rasa sakit apalagi jika ASI terus diproduksi.
* Berikan kompres hangat untuk membantu memperlancar pengeluaran ASI.
* Hindari tekanan lokal pada payudara. Jangan tidur dengan posisi yang menekan payudara atau jangan menggunakan bra yang terlalu ketat karena payudara akan tertekan. Ini bisa membuat payudara bertambah sakit.
* Makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan banyak-banyaklah minum cairan.
PENCEGAHAN MASTITIS
Untuk mencegah mastitis mau tak mau ibu harus menghindari penyebabnya, dengan:
* Susui bayi segera dan sesering mungkin. Bila payudara terasa penuh, segera keluarkan dengan cara menyusui langsung pada bayi. Kalaupun bayi belum lapar, keluarkan ASI dengan cara diperah atau dipompa sehingga pengeluaran ASI tetap lancar.
* Jaga kebersihan sekitar puting dan payudara. Selesai menyusui, bersihkan puting dengan menggunakan kapas yang dibasahi air matang. Keringkan puting dengan handuk agar suasana di sekitarnya tak lembap. Kelembapan akan memudahkan kuman berkembang biak.
* Jangan membersihkan puting dengan sabun. Kandungan soda pada sabun dapat membuat kulit menjadi kering sehingga mudah terjadi iritasi seperti lecet atau luka bila disusu bayi.
* Puting yang luka harus tetap dibersihkan sehabis diisap bayi.
* Pilih bra khusus untuk ibu menyusui dengan bahan yang menyerap keringat. Jangan gunakan bra yang terlalu menekan payudara. Demi menjaga higienitas daerah payudara, ganti bra sesering mungkin setiap kali basah karena keringat atau setelah dipakai seharian.
* Usahakan untuk selalu menjaga kebersihan payudara dengan cara membersihkan dengan kapas dan air hangat sebelum dan sesudah menyusui.
Nah.. Jika memang ada orang disekitar anda ada yang mengalami hal ini selain menggunakan obat dari dokter mungkin bisa mencoba mengobatinya dengan cara herbal seperti birikut :
1. Parut 1 ruas kunyit
2. Ambil 4 lembar daun mangkokan yang sudah tua dan diremas-remas pada parutan kunyit tadi.
3. Tambahkan minyak kelapa secukupnya dan remas kembali sampai merata lalu dibubuhkan pada payudara yang kena radang dan ditutupi dengan kol/kubis sebagai pelapis BH, karena ternyata kol/kubis merupakan ramuan Eropa kuno sebagai obat/anti bakteri, biarkan selama 30 menit dan ulangi treatmen ini sampai radang payudara Anda membaik dalam beberapa hari.
Untuk mengembalikan kekencangan payudara setelah menyusui lakukan teknik pemijatan payudara Dihalaman seputarpayudara.blogspot.com/2013/11/cara-memijat-payudara-agar-kencang
0 komentar:
Posting Komentar