"Jika digaruk terlalu keras dikhawatirkan akan berdarah dan bernanah. Jika sudah demikian akan gampang nanti penyakit lain akan datang," kata dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK dari D&I Skin Center Bali saat dihubungi detikHealth, Rabu (29/10/2014).
Gatal di puting payudara umumnya disebabkan oleh dermatitis kontak, akibat penggunaan bahan-bahan tertentu. Misalnya, krim perawatan kulit. Sesuai dengan penyebabnya, maka cara yang paling benar untuk mengatasi gatal adalah dengan menghindari bahan-bahan tersebut.
Jenis gatal lainnya yang juga sering menyerang puting payudara adalah dermatitis seboroik, yakni gatal yang disebabkan oleh kelenjar lemak yang terlalu aktif. Sedangkan faktor stres, maupun alergi penggunaan BH, tidak berhubungan dengan risiko gatal-gatal.
Bukan menakut-nakuti, garal di puting payudara kadang-kadang juga ditemukan sebagai gejala kanker payudara. Ada baiknya untuk periksa jika mengalami gatal yang tidak wajar, terlebih jika disertai benjolan di sekitarnya. Belum tentu kanker memang, tetapi ada baiknya waspada.
Meski kadang-kadang dialami pula oleh ibu menyusui, dokter mengatakan bahwa gatal-gatal di puting payudara tidak berhubungan dengan aktivitas menyusui. Masih menurut para dokter, gatal di puting payudara pada dasarnya jarang ditemukan.
Menurut dr Niken Wulandari, SpKK, gatal pada puting yang dialami beberapa ibu menyusui bisa disebabkan oleh dermatitis atopi atau reaksi iritasi. "Gatal pada puting payudara dalam waktu lama disertai dengan kelainan kulit yang tidak sembuh dengan pengobatan sebaiknya diperiksa secara seksama oleh dokter spesialis karena dapat merupakan suatu gejala keganasan pada payudara," kata dr Niken.
(up/vit)
Sumber : health.detik.com
gambar : http://images.detik.com/content/2014/10/29/775/170221_payudara.jpg